#30DaysWritingChallenge - A Memory (DAY 3)

Hai, semua. Akhirnya tangan kiriku sudah sembuh total. Izinkan aku bercerita sedikit.
Sekitar 2 minggu yang lalu aku pergi ke Kota Jogja untuk bertemu teman lamaku di Sidoarjo dulu. Tidak bejonya diriku adalah aku tidak membawa handsanitizer untuk mencegah virus Covid-19. Singkatnya, waktu aku lagi nunggu bapak ojol dateng, aku lagi duduk di kursi-kursi Malioboro tiba-tiba ada komunitas yang katanya membantu para korban Covid-19 dengan menjual masker dan handsanitizer. Mulutku terasa sulit untuk bilang, "Maaf, enggak dulu ya" tapi malaikat di pikiranku berkata "Yaudah gapapa, barusan dikasih duit ayah kan? Sedekahin lah sedikit dibeli lah dagangannya lumayan buat bantu". Dan akhirnya aku beli handsanitizernya. Yang ternyata itu tertulis kandungan alkoholnya adalah 80% dan kata temanku itu melebihi batas wajar untuk handsanitizer. Kebetulan aku ada luka kecil bangeet yaampun kayak titik gitu aja. Nah luka yang kontak dengan alkohol apalagi dengan konsentrasi tinggi, luka itu jadi infeksi. Ya, besoknya luka itu infeksi bernanah. Menjijikkan. Ku bawa ke dokter itu jelas karena alkohol itu. Luka nanah gampang banget nular jadinya malah ada 5 luka nanah di telapak tangan kiri. Aku bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain. Butuh waktu hingga 2 minggu untuk benar-benar sembuh dan kembali seperti semula.

Kembali ke challenge day3, yang sempat tertunda. Sebuah kenangan...

Aku adalah orang yang sangat suka untuk mengoleksi kenangan baru. Menurutku ini berhubungan dengan My Love Language ya, Quality time, karena di setiap waktu yang kita habiskan akan membentuk kenangan baru yang bisa saja itu menjadi kenangan terakhir atau bahkan jadi kenangan paling berkesan.

Kenangan memang tidak selalu manis. Pasti ada kenangan buruk tapi itu selalu memberi pelajaran untuk diri kita sendiri. Terdengar mudah ya? Padahal sama sekali tidak. Untuk mencapai di titik ikhlas dan menganggap itu sebagai pelajaran dan pengalaman butuh waktu yang cukup lama tergantung dari level buruknya suatu kenangan itu.

Kenangan manis kadang malah berujung menjadi kenangan pahit, ya? Misal, dulu tempat itu kamu datangin sama pacarmu dan pasti kamu seneng banget kan karena wah akhirnya aku punya kenangan dengan pacar di tempat ini. Namun disaat takdir berkata lain, yang membuat hubungan kalian usai dengan tidak baik, kenangan itu jadi pahit. Dan kenangan yang dulu kamu ingat dengan senyum bahagia, kini berubah menjadi amarah dan mencoba untuk tidak mengingat kenangan itu kembali.

Bagiku, kenangan adalah hal paling mahal. Sayangnya tidak semua kenangan bisa tergambarkan dengan jelas seperti dalam foto. Kenangan tersimpan baik dalam otak. Suatu saat kenangan itu akan kita ceritakan dengan penuh rindu dan tawa. Sesuatu yang akan kalian rindukan di saat itu akan menjadi hal yang sudah tidak bisa lagi kamu lakukan.

Apa kenangan termanisku? Nggak bisa. Itu terlalu banyak. Percayalah, setiap waktu yang kita habiskan bersama adalah kenangan manis buatku.

Yuk, buat kenangan manis baru!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#30DaysWritingChallenge - Write About Happiness (DAY 9)

#30DaysWritingChallenge - Your Parents (DAY 5)